Semoga Perbaikan Kebocoran Atap / Deck Masjid Oman Almakmur Lancar


Banda Aceh | Masjid Oman Al-Makmur

Menyimak pengumuman pengurus Masjid Oman Al-Makmur pada hari Jum’at tanggal 5 Februari 2021 kemarin bahwa penerimaan dana waqaf perbaikan kebocoran atap / deck Masjid sudah mencapai 330 juta rupiah lebih hampir mencapai target 375 juta sesuai RAB yang telah diperhitungkan Bidang Sarana dan Prasarana dibawah koordinasi Ir. H. Rizal Aswandi, MT. Ketua I Dewan Pengurus BKM Al-Makmur, mantan Kepala Dinas PU Provinsi Aceh.

Adapun Rekanan Pelaksana yang ditunjuk setelah lulus seleksi kelayakan adalah saudara Imran Nasution, ST. secara personal. Pekerjaan perbaikan sudah dimulai sejak bulan Januari 2021 dengan target waktu penyelesaian antara 3-5 bulan. Setelah atap penutup deck dibuka tampak banyak sekali material hasil bobokan ketika perbaikan pada tahun-tahun sebelumnya tertimbun dalam saluran pembuangan air yang kemudian ditutup dengan atap seng.

Menurut penuturan warga Gampong Lampriek dan jamaah tetap masjiid ini bahwa kebocoran deck / atap Masjid ini sudah berulang kali terjadi, dan diperbaiki dengan menghabiskan dana yang besar, tidak lama kemudian bocor lagi sehingga maaf ketika ada warga yang mempertanyakan dengan nada agak miring: “… kenapa bocor bocor terus, apakah kebocon deck masjid akan dipelihara sebagai rutinitas pengurus, selang dua tahun pasti terdengar penguumuman mohon sumbangan untuk perbaikan atap masjid…”

Akhi H. Ramasetia, ST., M.Eng. ( Anggota Bidang Pembangunan dan Pemeliharaan BKM Al-Makmur) yang dipercayakan sebagai salah seorang yang bertanggung jawab mengawasi pekerjaan perbaikan yang sedang dikerjakan rekanan pelaksana menuturkan bahwa riwayat perbaikan kebocoran beberapa kali sebelumnya, dilakukan dengan cara melapisi deck dengan pengecoran semen. Tidak lama kemudian bocor lagi ketika lapisan tambahan tersebut retak, kemudian diperbaiki lagi dengan menambah lapisan pengecoran semen yang baru di atasnya sehingga seluruh lapisan tambahan tersebut sudah melebihi 10 cm tingginya. Namun kemudian retak kembali dan seperti biasa air genangan menerobos kebawah membasahi ambal dan lantai tempat shalat. Akhirnyan perbaikan dilakukan dengan menutup deck dengan atap seng dan upaya ini juga ternyata gagal menghambat rembesan air menuju lantai temmpat jama’ah bersujud. Akhi Rama Setia menambahkan bahwa secara teknis, pekerjaan perbaikan yang dilakukan sekarang dimulai dengan membongkar atap seng dan lapisan beton yang cukup tebal yang sudah terbukti tidak berdaya menghambat kebocoran. Pekerjaan tambahan yang tidak ringan ini harus dijalani rekanan pelaksana dengan segala upayanya. Kita juga harus mengerti bahwa membongkar atap seng dan rangka bajanya, mengikis lapisan beton tambahan yang tidak berguna dengan volume melebihi puluhan meter kubic yang beratnya pulahan ton kemudian harus dibawa turun ke tanah secara manual tentu membutuhkan waktu. Hujan yang kerap turun pada bulan januari serta adanya hari-hari acara pernikahan di masjid ini yang membutuhkan suasana hening dan khidmat (tidak boleh terganggu dengan kebisingan pekerjaan perbaikan) sedikit banyak menjadi faktor penghambat lajunya pekerjaan perbaikan.

Kita do’akan semoga perbaikan kali ini mendapatkan hasil yang lebih baik dari perbaikan-perbaikan sebelumnya dengan pembiayaan dari sumbangan jama’ah murni yang bila dikalkulasikan seluruhnya sudah cukup besar jumlahnya.

Loading