Keadaan maksimum gerhana bulan yang menurut perhitungan dapat terlihat pada lokasi pengamatan sekitar kota Banda Aceh malam Kamis tanggal 26 Mei 2021. Gerhana bulan tersebut dinamakan Super Flower Blood Moon karena bulannya pada saat gerhana akan kelihatan lebih besar dari biasanya dan berwarna merah darah dengan posisi bulan di dekat perigee, bermula pada pukul 15:47 WIB dan berakhir pada pukul 20:49 WIB. Ringkasan aktivitas gerhana bulan dapat dituliskan sebagai berikut:
15:47 WIB : Fase penumbra dimulai.
16:44 WIB : Fase parsial dimulai.
18:11 WIB : Fase total dimulai.
18:18 WIB : Maksimum fase total.
18: 25 WIB : Fase total berakhir.
18:46 WIB : Bulan terbit di horizon Banda Aceh.
18:50 WIB : Seluruh bulan terlihat di horizon Banda Aceh.
19:52 WIB : Fase parsial berakhir.
20:49 WIB : Fase penumbra berakhir.
Masyarakat Banda Aceh sekiranya cuaca mendukung dapat menyaksikan gerhana ini dimulai dari saat terbitnya bulan di horizon pada pukul 18:46 WIB, saat sudah memasuki fase gerhana parsial, hingga gerhana berakhir pada pukul 20:49 WIB, setelah usai shalat magrib, dengan posisi bulan berada di sebelah Timur dengan deklinasi sedikit ke selatan, yaitu di sudut azimuth 111 derajat ketika terbit dan azimuth 117 derajat ketika gerhana berakhir. Karena bertepatan dengan supermoon, dalam keadaan cuaca normal bulan terlihat cukup besar waktu terbit di horizon timur.
Pada waktu terjadi gerhana (baik gerhana matahari maupun bulan) kita disunatkan melaksanakan shalat gerhana secara berjamaah sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Ibadah shalat yang dianjurkan ini (sunah muakkad) dilakukan di Masjid Oman Almakmur, Lampriek, Banda Aceh. Ratusan jamaah terlihat ikut melaksanakan shalat sunnah khusuf (gerhana bulan) yang dilaksanakan saat sedang terjadinya gerhana, setelah Shalat Magrib berjamaah yang diimami oleh Tgk H Munawir Darwis, Lc Ma.
Ada ratusan jamaah yang hadir sehingga terbentuk lebih 7 saf laki-laki dan saf perempuan. Shalat diikuti oleh lintas usia, Remaja, para Lansia dan pelajar (anak-anak).
Imam shalat Maghrib yang juga menjadi Imam shalat sunat khusuf Tgk H Munawir Darwis, terlebih dulu menggunakan waktu sejenak sebelum shalat dimulai memberikan pencerahan kepada jamaah tentang tata cara (kaifiyat) pelaksanaan shalat gerhana tersebut. “Shalat sunat Khusuf sedikit berbeda dengan shalat sunat biasa, karena walaupun dilakukan dua rakaat akan tetapi ruku’ dan pembacaan surat alfatihah setiap rakaat masing-masing dua kali bacaan surat alfatihah yang dikuti dengan ruku’ dua kali juga sebelum sujud,” katanya.
Dalam waktu singkat tersebut pak Imam tidak lupa mengajarkan cara melafalkan niat dalam Bahasa Arab dan terjemahannya dalam Bahasa Indonesia yang ditutup dengan ucapan “Silahkan dilafadhkan sesuai dengan kebiasaan jamaah”.
Pelaksanaan shalat jamaah ini tetap memperhatikan protokol kesehatan, dan selalu diarahkan oleh petugas agar jamaah mengenakan masker. Setelah salam usai shalat dua rakaat dilanjutkan dengan khutbah yang disampaikan Dr. Tgk. H Ajidar Madsyah, Lc. MA. yang isinya cukup berbobot dan akan dipublish tersendiri dalam rubrik taushiyah di halaman depan “Beranda Baru” website ini dengan alamat link https://masjidomanalmakmur.id/mas
No related posts.